PUASA YANG SERING DITINGGALKAN UMAT MUSLIM

“PUASA ARAFAH

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan berpuasa atas kamu sebagaimana diwajibkan atas umat-umat yang terdahulu sebelum kamu, semoga kamu bertakwa” (Surah al-Baqarah:183)

Fadhilah Puasa Arafah Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 bulan Dzulhijah pada kalender Islam Qamariyah/Hijriyah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kaum Muslimin yang tidak menjalankan ibadah haji.

Kesunnahan puasa Arafah tidak didasarkan adanya wukuf di Arafah oleh jamaah haji, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka bisa jadi hari Arafah di Indonesia tidak sama dengan di Saudi Arabia yang hanya berlainan waktu 4-5 jam. Ini tentu berbeda dengan kelompok umat Islam yang menghendaki adanya ‘rukyat global’, atau kelompok yang ingin mendirikan khilafah islamiyah, dimana penanggalan Islam disamaratakan seluruh dunia, dan Saudi Arabia menjadi acuan utamanya.

 

Cuma sayang jika Ibadah yang begitu besar Faidahnya bagi umat Muslim tentunya, jika ditinggalkan begitu saja seolah-olah kita menganggap sudah cukup keimanan dan pahala kita dihadapan Alloh SWT, jadi kita tidak perlu lagi hal2 yg Sunnah semacam itu.

 

Dan itu terbukti di kehidupan Muslim di Indonesia, bisa di hitung jari mungkin siapa saja yang berpuasa (Sunnah) Arafah, Lalu seperti apakah Faidah dan Kelebihan dari Puasa Arafah ini? Cekidot:

 

 

1. DISKON *DOSA 1 Thn Lalu & Mendatang

 

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً


Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat
. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

 

 

2. Nilainya Lebih BAIK & TINGGI dari “JIHAD”

مَا الْعَمَلُ فيِ أَيَّامٍ أَفْضَلُ مِنْهَا فيِ هذَا الْعَشْرِ، قَالُوْا وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ

“Tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik daripada yang dilakukan pada sepuluh hari ini.” Para sahabat bertanya, “Tidak pula jihad?” Beliau menjawab, “Tidak pula jihad, kecuali seorang lelaki yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan membawa apapun.” [H.R. al-Bukhari (969). An-Nawawi berkata dalam Syarh Muslim (3/251), “Yang dimaksud dengan sepuluh hari di sini adalah sembilan hari pertama dari bulan Dzulhijjah]

مَا مِنْ أَيَّامِ الْعَمَلِ الصَّالِحِ فِيْهَا أَفْضَلُ مِنْهُ فيِ هذِهِ

“Tidak ada hari-hari yang beramal shalih pada hari itu lebih baik dari-pada yang dilakukan pada hari-hari ini.” Yakni sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Nabi s.a.w. bersabda; “Tidak ada hari yang paling banyak Allah membebaskan hambanya pada hari tersebut dari neraka dari hari ‘Arafah” (Riwayat Imam Muslim).

 

3. Termasuk 3 Orang yang Dihormati MALAIKAT

 

Sabda Rasullullah S.A.W lagi: “Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya yaitu :-

1. Orang-orang yang mati syahid
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam Bulan Ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.

 

4. Pahalanya Melebihi Malam Lailatul Qadr

 

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari lain yang lebih disukai Allah SWT daripada 10 hari pertama di bulan Zulhijah.” Puasa di siang harinya adalah sama dengan puasa setahun penuh, dan ibadah di malam harinya setara dengan ibadah di malam Laylat al-Qadar. (Tirmidzi dan Ibnu Majah).

 

 

5. Puasa 8 Hari Penuh, Pahalanya tidak tertandingi dgn amalan manapun

 

Rasulullah SAW bersabda, “Siapapun yang berpuasa pada tanggal 1 Zulhijah seolah-olah ia ikut dalam Jihad di jalan Allah SWT selama 2.000 tahun tanpa istirahat sedikit pun.

 

Bagi yang berpuasa di hari kedua seolah-olah ia telah beribadah kepada Allah SWT selama 2.000 tahun dan

 

puasa di hari ketiga seolah-olah ia telah memerdekakan 3.000 budak di masa Nabi Ismail AS.

 

Untuk puasa di hari keempat ia menerima ganjaran sama dengan 400 tahun ibadah.

 

Untuk hari kelima ganjarannya setara dengan memberikan pakaian kepada 5.000 orang yang telanjang,

 

puasa di hari ke-6 setara dengan ganjaran bagi 6.000 syuhada dan

 

puasa di hari ketujuh, semua pintu di ketujuh neraka menjadi haram baginya dan

 

untuk puasa di hari kedelapan, seluruh pintu surga akan dibuka baginya.” Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa puasa pada hari pertama Zulhijah bagaikan telah mengkhatamkan Alquran sebanyak 36.000 kali.

 

 

Bacaan Niat dan Berbuka (Puasa Arafah):

 

Bacaan niatnya : Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala

Sedangkan Rasulullah ketika berbuka puasa mengucapkan : “Dzahabaz zhama-u wabtallatil uruuqu watsabatal ajru insya Allah”

Artinya : “Telah hilang dahaga dan telah basah urat2 dan telah tetap pahala insya Allah”

Namun banyak kalangan yang berkata walaupun tidak menggunakan bahasa arab sah saja puasa arafahnya. Dan untuk niat puasa arafah atau bukanya tidak terlalu menitik beratkan pada suatu bacaan tertentu. yang penting niatnya.

 

 

Tinggalkan komentar